16.1.07

berebut keberuntungan

4.1.07

memanah harapan

siang tidak cukup terik untuk berjalan sendirian kali ini. senjata dan amunisi sudah lengkap dan dibersihkan. siap menebas tanpa batas, kecuali jadwal bis yang terbatas. haruslah cermat menghitung waktu.

diketinggian bukit yang sejuk, telah berkumpul para pemanah dengan pakaian lengkap ala mushasi. tiupan kerang menandakan acara akan dimulai. berkelebatlah anak panah mencapai sasaran. sebagian meleset. menandakan akan meleset pulakah harapannya di tahun yang baru ini? saya tidak bisa menafsirkannya. iimori shrine terkenal dengan kemampuan memanah para pengikutnya. pun saat diatas kuda, mendarah daging ratusan tahun lamanya. masihkan akan berperang dengan berpanah? negeri ini luluh lantak kala hiroshima dan nagasaki, namun merajai dunia setelahnya dengan kemenangan perang teknologi. kini, negeri ini sedang berperang budaya. antara adiluhung yang penuh tata, dan modern yang serba instan. kuil tidak lagi dipenuhi dengan kimono. batik saya ada dimana yah? jelang sore pada satu jam perjalanan pulang acap kali terlelap, antara ingatan, apa yang diperbuat setahun lalu. menerawang menembus bangku-bangku kosong, lantas memecahkan kaca depan yang menghalang. kemana anak panah akan saya arahkan?